Kamis, 12 Juni 2008

Carilah Tuhan maka kamu akan hidup

CARILAH TUHAN MAKA KAMU AKAN HIDUP

Untuk mengerti akan perintah ini yang terdapat tiga kali dalam kitab Amos, di Amos 5:4,6,14, kita harus melihat Amos 5:1-7 sebagai satu literary unit. Bedasarkan bentuknya, maka bisa dikatakan bahwa komposisi ini didesign dalam pola chiastic. Ayat 1-3 (a); ayat 4-6 (b); ayat 7 ( c ) ; 8-9 (d) 10-12, 13 (c’ ); 14-15 (b’); 16-17 (a’).[1] Apakah 5:1-17 adalah asli Amos sendiri? Saya meragukannya. Saya pikir satu pokok pikiran ini sudah diredaksikan ulang oleh penulis Deuteronomis di kemudian hari di pembuangan Babil. Walaupun kita masih bisa menemukan bentuk yang asli dan bentuk yang telah diredaksikan.[2]

5:1-3 ( a )
5:1 Dengarlah perkataan ini yang kuucapkan tentang kamu sebagai ratapan, hai kaum Israel[3]:
2 Telah rebah, tidak akan bangkit-bangkit lagi anak dara Israel
terkapar di atas tanahnya, tidak ada yang membangkitkannya
3 Sebab beginilah firman Tuhan Allah kepada kaum Israel:
kota yang maju berperang dengan seribu orang,
dari padanya akan tersisa seratus orang
dan yang maju berperang dengan seratus orang,
daripadanya akan tersisa sepuluh orang.

5:4-6 (b)
4 Carilah aku (seek me ) maka kamu akan hidup (and live)
5 tapi, jangan cari Betel (but do not seek Betel)
jangan pergi ke Gilgal
jangan menyeberang ke Bersyeba,
sebab (kiy) Gilgal pasti masuk ke pembuangan
dan Betel akan lenyap
6 Carilah Yhwh, maka kamu akan hidup
supaya 1: jangan Ia (Yhwh) memasuki keturunan Yusuf (nenek moyang orang utara) bagaikan api,
2 yang memakan nya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel.

7 ( C )
7 Hai kamu (kamu disini orang Israel utara) yang mengubah keadilan (justice) menjadi ipuh
dan yang mengempaskan kebenaran ke tanah

8-9 (d)
8 Dia yang telah membuat bintang kartika dan belantik,
yang mengubah kekelaman menjadi pagi
dan yang membuat siang gelap seperti malam;
Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi
Tuhan (Yhwh) itulah namanya
9 Dia yang menimpakan kebinasaan atas yang kuat,
sehingga kebinasaan datang atas tempat yang berkubu

10-13 ( c’)
10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang,
dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas
11 Sebab itu: karena kamu menginjak-injak orang yang lemah
dan mengambil pajak gandum dari padanya
Sekalipun kamu telah mendirikan rumah-rumah dari batu pahat,
kamu tidak akan mendiaminya,
sekalipun kamu telah membuat kebun anggur yang indah,
kamu tidak akan minum anggurnya.
12 sebab kamu tahu:
perbuatanmu yang jahat banyak
dosamu berjumlah besar,
hai kamu yang menjadikan orang benar terjepit
yang menerima uang suap
dan yang mengesampingkan orang miskin di pintu gerbang.
13 sebabb itu orang yang berakal budi, akan berdiam diri pada waktu itu
karena waktu itu adalah waktu yang jahat.

14-15 (b’)
14 Carilah yang baik (good/ tov) dan jangan yang jahat!
Supaya kamu hidup
dengan demikian Tuhan allah semesta alam
akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
15 bencilah yang jahat dan cintailah yang baik,
tegakkanlah keadilan di pintu gerbang,
mungkin Tuhan Allah semesta alam
akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.

16-17 (a’)
16 Sesungguhnya, beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam,
Tuhanku:
disegala tanah lapang akan ada ratapan
dan disegala lorong orang akan berkata: wahai, wahai
petani dipanggil untuk berkabung
dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan
17 dan disegala kebun anggur akan ada ratapan
apabila aku berjalan dari tengah-tengahmu
firman Tuhan


Penjelasan
1-3, 16-17 a dan a’

Nyanyian ratapan digunakan sebagai pembuka dan penutup literary unit ini untuk menerangkan apa yang akan terjadi atas Israel. Israel akan menjadi bangsa yang tidak berdaya. Mereka akan kalah perang (ayat 3, a ) dan keadaaan akan menjadi begitu buruk, sehingga di kebun anggur yang biasanya tempat bergembira, tapi kali ini menjadi tempat perkabungan. Bahkan pertanian juga akan mendapat bencana (ayat 16-17, a’). Umumnya penghukuman yang datang dari Yahweh selalu berhubungan dengan pertanian, karena pertanian adalah sumber makanan yang menopang kehidupan makhluk hidup. Pertanyaan yang diajukan adalah kenapa Yhwh berniat menghukum Israel? mengikuti alur unit ini,
maka kita dapatkan bahwa tidak ada orang yang mencari Yhwh. Yang dilakukan orang pada umumnya adalah pergi ke Betel, Gilgal dan malah menyeberang ke Bersyeba. Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa Yhwh melarang mereka untuk melakukan itu?

4-6, 14 b dan b’
Dengan mengutip pikiran J. Begrich dalam tulisannya “Die Priesterliche Tora” bentuk “seek me that you may live” adalah bentuk Priestly Torah (Luther Mays, Amos, 87).
Antithetic parallelism menghubungkan ayat 4b ke ayat 5a. Kalau di ayat 4 Yahwh memerintahkan orang Israel untuk mencariNya, tapi di ayat 5a, Yahwh memerintakan mereka untuk tidak mencari Betel, untuk tidak pergi ke Gilgal, untuk tidak menyeberang ke Bersyeba. Mengapa? Synthetic parallelism yang menghubungkan ayat 5a ke 5b, menjelaskan bahwa kalau mencari Yhwh mereka akan hidup, tapi kalau mencari Betel, dan pergi ke Gilgal, kedua kota ini akan menghadapi masa depan yang suram (hubungkan dengan pikiran yang ada dalam a dan a’). Mengapa kota ini akan dihukum? Karena yang ada disini adalah yang jahat (14a). Seperti kita ketahui bahwa Betel, Gilgal dan Bersyeba adalah kota dimana ada rumah ibadah yang dipercayai sebagai tempat dimana Yhwh tinggal, dan dimana mereka bisa mendapat keselamatan.[4] Dan Amos memproklamasikan berita yang berlawanan dengan kepercayaan yang mereka miliki, yaitu bahwa yang ada di rumah ibadah itu adalah segala sesuatu yang menuju kehancuran dan kematian. Jadi jangan cari keselamatan atau kehidupan di situ. Keselamatan dan kehidupan ada di Yhwh semata. Di sini kita melihat kelegitimasian rumah ibadah sebagai institusi yang merepresentasikan Yhwh diguncang. Amos mengatakan, Yhwh tidak butuh diwakili rumah ibadah yang mandul. Segala sesuatu yang dilakukan disitu bukanlah ekspresi dari iman tapi hanya gaya dan jual tanding kekuasaan.
Aku membenci , Aku menghinakan perayaanmu
dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu
Sungguh apabila kamu mempersembahkan kepadaku
korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu
Aku tidak suka
dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun,
Aku tidak mau pandang,
jauhkanlah dari padaku, keramaian nyanyian-nyanyianmu
lagu gambusmu tidak mau aku dengar
Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air,
dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir (5:21-24, lihat juga 4: 4-5; 8:10).

Kecaman Amos terhadap Betel, Gilgal dan Bersyeba saya pikir tidak hanya sekedar terhadap ibadah yang kosong tapi juga sikap orang Israel yang memilik iman warisan atau sikap yang take everything for granted. Wajar saja perpaduan ibadah yang hampa dan iman warisan, tidak mewujudkan apa yang Yhwh kehendaki untuk mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Karena ibadah dan iman adalah dari dan untuk kemuliaan Yhweh semata. Siklus dari dan untuk itu, datang dan pergi tiada henti, sehingga ini hanya bisa terjadi kalau orang itu mempunyai hubungan yang aktif dengan Yhwh.[5] Jadi Amos hendak menegaskan bahwa Karena rumah ibadah sudah tidak berfungsi untuk mewujudkan kehendak Yhwh di bumi, maka ya untuk apa dipertahankan. Kalau yang mereka cintai dan hasilkan hanyalah yang jahat (14-15, lihat juga 3:14,4:4). Sehingga perintahnya, carilah Yhweh, carilah yang baik, cintailah yang baik, dengan melakukan keadilan (15a), maka kamu akan hidup (6a, 14a), dan penghukuman tidak jadi terlaksana (6b, 14b). Malah Yhwh akan selalu bersama dengan mereka (14b). Satu jaminan keamanan tapi juga yang berdampak bahwa kehendak Yhwh yang terwujud di atas dunia ini. Apa yang dimaksudkan dengan yang jahat itu? Ayat 7, 10-13, c-c’ menerangkan hal itu:

7, 10-13 c dan c’[6]
keadaan di Israel tidak mencerminkan orang yang berwenang akan keadilan dan kebenaran tidak menjalankan tugas dengan semestinya (7); orang yang berkuasa yang menginjak orang lemah dan mengambil pajak gandum, menerima suap, dan meminggirkan orang miskin, dan mereka ini tidak menerima teguran. Teguran yang benar dianggap penghinaan (10-12). Hanya penghukumanlah yang tepat dikenakan pada mereka (11). Mengapa situasi bisa sampai pada taraf seperti ini? Mays menyalahkan para imam rumah ibadah yang alpa akan fungsinya sebagai penuntun umat untuk melakukan yang benar seperti yang Yhwh inginkan.[7] Hal yang amat penting untuk kita renungkan.

8-9 (d)
Tapi walaupun situasi sudah demikian buruk, Yhwh adalah Yhwh yang bisa melakukan apa saja, bisa membuat bintang, mengubah kekelaman menjadi pagi, siang menjadi gelap seperti malam, Ia juga yang membuat laut. Di sini bisa dimengerti adanya indikasi untuk menunjukkan bahwa kuasa Yhwh berlaku dilangit, di bumi dan di laut (8). Yhwh juga yang lebih berkuasa dari yang kuat yang ada di daratan. Berdasarkan ini maka Amos hendak mengatakan Yhwh bisa melakukan apa saja, bahkan merubah sesuatu yang paling radikal, misalnya penghukuman menjadi penyertaan. Sehingga pergunakan kesempatan untuk berubah dari yang mencari Yhwh di Betel dan menghasilkan yang jahat lalu berujung di kematian, ke yang mencari Yhwh, yang adalah sumber kebaikan yang berujung ke kehidupan.


Minda Peranginangin-Tampubolon
Medan November 3, 1999.
Konven GBKP
[1] Paul tidak menempatkan ayat 8 dan 9 dalam chiastic ini, sedang saya berpikir karena literary unit ini adalah hasil dari redaksi terakhir, malah saya berpikir bahwa ayat 8-9 adalah klimaks dari literary unit ini, sehingga ditempatkan redaktor di tengah bagan 1-17. Maka, dalam struktur skema ini ayat 8-9 saya tempatkan sebagai d; bandingkan: Shalom, Paul. Amos. Hermenia. Minneapolis: Fortress Press, 1991, 158-59.
[2] Bandingkan Mays, Amos, OTL, London: SCM Press, 1969, 12-14, 87; B.J Boland, Amos. Jakarta; BPK, 1978, 52.
[3] Berdasarkan ini maka Andersen dan Freedman menempatkan bagian ini sebagai bagian dari buku ratapan (the book of woes) yang terdapat di Amos 5:1-6:14, lihat Francis I Andersen and David Noel Freedman, Amos. AB, New York: Doubleday, 1989, 43-65; 461-471.
[4] Lihat, Mays, 87-9.
[5] Bandingkan dengan Andersen yang menuliskan:
The key is in finding not the right place to go, but the right thing to do and the right way to do it. The true search for God, like the search for the true God, begins in the heart (i.e., the mind and the will); and in the practice of justice and righteousness, in attachment to the good and detachment from the bad, the presence and person of God become more real. (Andersen, 482).
[6] Nubuat Amos dilakukan pada masa pemerintahan Yerobeam II sekitar abad VIII SZB. Pada masa ini, Yerobeam II sangat giat menekankan peningkatan ekonomi. Sayang Yerobeam tidak menyadari bahwa peningkatan hanya di bidang ekonomi saja bisa menjadi bencana bagi rakyat. Karena dimanapun biasanya dalam proses pembangunan rakyat kecillah yang selalu dikorbankan. Dan hal ini tercermin dalam kitab Amos. Kemakmuran hanya dimiliki oleh beberapa orang saja (6:4-6); Uang adalah yang diimpikan oleh semua orang (2:6; 5:11, 12; 8:5,6); yang kaya memanipulasi yang miskin (2:7; 3:9,10; 4:1; 5:11,12; 8:4,5,6). .
[7] Mays menuliskan:
…the priests in Israel’s shrines were offering ‘life’ through the cult without pointing to the kind of living required of those who ‘seek Yhwh (Pss 15;24)…; they were saying “come to Betel, that you may live’ without confronting the worshippers with the will of the divine Lord from whom they expected the gift of life, Mays, 87.

1 komentar:

Yobta Tarigan Sibero mengatakan...

Yahwe katakan kpd adam:"jangan kamu makan buah itu,jika dimakan kamu akan mati".Adam & Hawa memakan nya.Apa mereka mati..?jawabnya:TIDAK..tetapi mereka MATI secara Teologis.Maka kita pun jangan sia sia kan kehidupan Teologis yg telah di berikan oleh "Manusia Kain Kafan" itu di bukit Kalvari.Carilah Allah Yahwe itu agar kita HIDUP....