Rabu, 29 Oktober 2008

Demam Pemilihan Presiden Amerika

Seluruh dunia berdebar menunggu pemenang kontes pemilihan presiden Amerika tanggal 4 November ini. Tulisan ini sedikit mengangkat pandangan umum yang dimunculkan oleh orang-orang yang saya temui dan kunjungi selama perjalanan saya dari Washington DC -Buenos Aires- London- Washington DC- Philadelphia dan New Jersey.

Enough is Enough (sudah cukuplah!), komentar itu banyak yang menjadi jawaban dari orang-orang yang saya tanya komentarnya atas pemilihan presiden yang memang telah memakan waktu yang cukup lama dan jelas juga pasti membutuhkan uang yang banyak. Kedua kubu, Demokrat dan Republik berupaya mengumpulkan uang sebanyak mungkin untuk mensponsori kampanyenya, dari iklan di TV sampai pembelian baju Palin yang menghabiskan 150 ribu Dolar yang menjadi sorotan media beberapa hari yang lalu.

Tanggal 2 Oktober saya transit di Dulles airport, Washington DC menuju Buenos Aires. Malam itu akan disiarkan perdebatan antara calon wakil presiden, Palin (Republikan) dan Biden (Demokrat). Karena harus terbang, debate tidak bisa diikuti. Dari Newsweek October 6, 08 melaporkan bahwa dalam wawancara yang dilakukan station TV, khususnya ABC dan NBC terhadap Palin, nampak bahwa ia kurang menguasai ranah politik luar negeri, masalah ekonomi yang sekarang sedang dihadapi dan banyak hal lainnya.

Di Buenos Aires, Kathrin, warga Amerika yang anggota team dialog kami (Lutheran dan Reformed sedunia), yang juga membidangi hubungan ekumene LWF lebih memilih Obama dari pada Hillary karena perbedaan pernyataan mereka akan perang Irak. Dampak psikologis kekalahan Hillary ditampung Republikan dengan menampilkan Palin yang diawal kemuculannya sangat dielukan. Namun kini tiap malam menjadi ajang lelucon di Saturday Night Live yang disiarkan oleh NBC (salah satu station TV terbesar di Amerika).

Selama di Eropah, nampak bahwa Obama mendapat dukungan yang besar. Masih ingat ketika Jerman dan beberapa negara lain di Eropah, kecuali Inggeris, memboikot Amerika dengan tidak membeli Cocacola dan produk Amerika lainnya beberapa waktu yang lalu? Nampak bahwa Negara-negara di Eropah sudah tidak tertarik dengan Kebijaksanaan Bush. Wartawan Die Welt yang berpusat di Berlin yang duduk disebelah saya dalam pesawat dari London ke Washintong DC mengatakan bahwa Obama sangat dielukan ketika ia datang di Jerman, bahkan pidatonya dimuat secara penuh dikoran halaman pertama. Hampir seluruh dunia mendukung Obama daripada Mc. Cain, ini nampak dalam polls yang disebar baru-baru ini. Namun pemilihan kali ini tidak segampang yang diduga, mengapa?

Calon presiden dari partai Demokrat kali ini sangat special, datang dari kalangan kulit hitam, walau ibunya Amerika kulit putih, dan muda.

  1. Calon dari Demokrat yang dikalahkannya adalah perempuan. Kedua calon dari democrat sebenarnya adalah perwakilan minoritas.
  2. Kebijaksanaan Bush akan Irak dan financial krisis yang ada membuat republican terpecah antara yang moderat dan konservatif.

Ada beberapa factor yang patut diperhatikan:

  1. Persamaan hak yang diperjuangkan kaum perempuan di Amerika sejak tahun 70, tadinya dipikirkan akan mencapai puncaknya di kemenangan Hillary. Ternyata gagal. Mayoritas perempuan pendukung Hillary berusia 40 ke atas, kaum muda mayoritas memihak ke Obama. Dalamnya laut bisa diduga, dalamnya hati siapa tau. Kita tidak tahu apakah kelompok ini akan memakai prinsip, “apapun partainya, asal perempuan”
  2. Rasisme masih kental di Amerika. Apakah orang Amerika sudah siap dipimpin seorang muda kulit hitam? Seberapa besar populasi moderat dan liberal di Amerika? Media besar, seperti New York Times, Washington Post adalah Left wings, dan berita mereka banyak dikutip oleh the Guardian, Inggeris dan lainnya, tapi lain pikiran media lain pilihan orang banyak.
  3. Krisis ekonomi yang melanda Amerika sekarang sangat merugikan kubu republican karena presiden kini adalah Bush dari Republikan. Kesempatan ini digunakan Obama untuk mencecar Mccain yang pasti akan melanjutkan kebijaksanan ekonomi Bush.

Mendukung poin di atas dibawah ini akan dipaparkan komentar dua orang republican dan dua democrat yang saya jumpai dan keempatnya Kristen, kulit putih dan berpendidikan sedikitnya Sarjana.

Yang pertama republican, kulit putih, keturunan Inggeris, Laki-laki, 65 tahun tinggal di Virginia. Ia dengan tegas mengatakan bahwa ada kesamaan antara Obama dan Palin yaitu keduanya belum berpengalaman, thus they are at the same boat. Jika Obama jadi Presiden Amerika, mau dibawa kemana Negara ini?

Yang kedua, Demokrat, kulit putih, laki-laki, 70 tahun tinggal di Philadelphia, “Obamalah yang bisa membawa perubahan dinegara ini dengan pernyataannya tentang Perang, Pendidikan, Asuransi Kesehatan dan tax.”

Yang ketiga, Democrat, perempuan, kulit putih, 75 tahun, tinggal di Philadelphia. Ia melihat bahwa Obama adalah symbol dari persatuan Amerika, di dalam dirinya ada hitam, ada putih, ada kelas bawah dan menengah. Dia adalah symbol of unity.

Yang keempat, Republican, laki-laki, kulit putih, 60 tahun, New Jersey. “Saya republican, tapi yang moderat, saya marah pada partai saya yang membiarkan dirinya dikuasai orang-orang kaya yang konservatif yang mendalangi semua keputusan Bush dan partai, lihat sekarang keterpurukan ekonomi. Saya tidak akan mendukung Mc. Cain, tapi Obama (nah lho!).

Ini yang hendak mau saya katakan akan terjadi banyak swing voters yaitu orang-orang yang tidak memilih berdasarkan kepartaiannya, tetapi berdasarkan berbagai factor yang telah kami tunjukkan diatas, sehingga sangat memungkinkan akan muncul banyak swing state, factor ini dimunculkan oleh harian USA Today hari ini (28 Oct) juga New York Times.

Lalu bagaimana?

Hingga hari ini, 28 Oktober menjelang tengah malam, waktu Amerika bagian Timur, dalam poll yang kami lihat, Obama menang tipis sekitar 9-10 persen dari Mc. Cain. Ada yang mengatakan bahwa pemilihan nanti akan neck to neck untuk Obama, ada yang mengatakan menang besar untuk Obama. Melihat masih rasisnya Amerika saya masih ragu Obama akan menang jauh, tapi melihat keterpurukan ekonomi yang ada kini, bisa saja jadi, tapi juga dengan menghembuskan bahwa Obama akan mensosialiskan Ekonomi Amerika, apakah kalangan menengah ke-atas Amerika mau meningkatkan taxnya (the idea of sharing?) So? Wait and see!

Mindawati Perangin angin

28 Oktober 08, Woodstown, NJ, USA.