Jumat, 19 Februari 2010

Kerajaan Allah vs Kerajaan dunia? Antagonis Atau Dialektikalkah?

Kerajaan Allah vs Kerajaan dunia? Antagonis Atau Dialektikalkah?

Perwujudan Kerajaan Allah yg dicitakan Yesus bisa dimengerti seperti konsep invisible church, dan kita yg berada dalam kerajaan dunia, dalam pengertian Calvin haruslah lebih menekankan konteks visible church. However pola pikir, ucap dan tindak dlm konteks visible church harus dalam terang dan arah invisible church ini.

Maka, jika kita setuju bahwa kerajaan Allah bukan antagonis kerajaan dunia, tapi berdialektika, nah ini!! Gereja harus berperan sekali di dalam menerangi arah kerajaan dunia agar perlahan tapi nyata tertransform menjadi kerjaan Allah, kan ini misi pengikut Kristus seluruh dunia, yaitu mewujudkan visi itu, yaitu mewujudkan kerajaan Allah di atas dunia ini.

Nah persoalannya jika berperan menerangi dan menentukan arah maka gereja harus

1. mampu berdialog dengan pemerintah juga semua badan trias politikanya (lihat konfesi GBKP), gereja menguasai bahasa sosial, politik, budaya dan ekonomi selain teologia tentu.

2. Mampu membimbing/mengarahkan agar kesemua badan bekerja untuk people (rakyat) atau bahkan kini untuk keseimbangan semua ciptaan. Inilah arti Golgota, untuk manusia. Kuasa yg dimiliki Yesus yg diberi oleh BapaNya untuk memulihkan kemanusiaan. Itu juga tugas eksekutif, legislatif dan judikatif kita.

Persoalannya adalah orang-orang yang terpilih di ketiga tempat ini kebanyakan bukan pilihan Allah, tapi terpilih karena kekuatan uang, dll- lihatlah apa yg dimuat SIB tgl 5 february sy cuplik:

dari sejumlah anggota DPRD Karo menyebut, Parpol tertentu telah memasang tawaran tarif kepada balon-balon bupati ke depan berkisar Rp300 juta sampai Rp500 juta/kursi kalau kandidat tertentu ingin maju dari jalur politik. Menurut oknum para anggota dewan dari berbagai Parpol yang meminta tidak menyebutkan identitas ini, menambahkan bahwa, tingginya tarif tersebut tidak terlepas dari besarnya biaya tertentu yang harus dikeluarkan oknum tersebut selama masa-masa kampanye sampai berakhirnya Pemilu Legislatif, 9 April 2009 silam.

Sehingga tujuan mereka di dalam masa bakti mereka yg utama adalah balik modal. Rakyat nanti dulu. jika sekarang orang karo ribut soal harga jeruk, dll, salah siapa? ini adalah dosa komunal, dosa kita semua. Kita menerima uang mereka, dalam wujud apapun juga. Siapa yg tdk merasa berdosa, silahkan yg pertama lempar batu ke perempuan itu kata Yesus. Yg paling gampang adalah menuding kesalahan orang lain, salah anda dan saya (kita) bagaimana? La lit sibujur, sada pe lang. Kerina enggo nilah.

Terus terang GBKP gagal dalam membina spiritualitas jemaatnya. Bukankah banyak anggota GBKP yang subjek dalam ketiga lembaga itu dan yang juga sebagai pemilih (voters) kemaren? Kita selalu lupa bahwa Yesus tidak "asbun" ketika Ia mengatakan di kayu salib, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Aristoteles juga mengatakan itu. Kita? diampunikah? karena kita tahu apa yang kita perbuat. Bahkan kita memakai kesempatan ini sebagai aji mumpung- sehingga terjadilah perputaran uang yg bermotifasi ketidakbenaran- bila kebenaran sebagai out put dari ketidakbenaran? Never!

Lalu bagaimana? jika kita masih berani mengclaim bahwa kita adalah pengikut Kristus maka kembalikan Kerajaan Allah sbgai penerang dan arah kerajaan dunia ini. Kita sdh diberi kemampuan untuk tampil beda, krna Kristus telah mmberi contoh Golgota yg bukanlah anugerah murahan (cheap grace, Dietrich Bonhoeffer). Hentikan semua permainan uang yg hanya mmbawa kita pada maut! Kesenangan yg kita dapatkan dgn uang dari sini hanyalah sesaat, krna uang itu bukan dari dan buah ketulusan. Kekuasaan/jabatan yg kita dapatkan dari hasil uang tadi juga tidak akan mmbawa kebahagiaan pada siapapun, Malah tekanan. Kembalikan semuanya pada aspek panggilan dan pilihan Allah serta jabatan itu adalah mandat Allah untuk melayani. Semakin tinggi jabatan kita semakin melayani kita. Jika kita mengembalikan aspek ini ketempatnya kembali, maka hal-hal lainnya akan ditambahkan padamu, kata Yesus.

Tunjukkan bahwa orang karo adalah orang yg hidup tapi hidup. Krn hanya yg hidup ada pertumbuhan. Yang lalu biarkan berlalu, hari ini n esok disongsong dgn optimis dan positif. Remember, today must be better than yesterday n tomorrow must be better than today. Lalit simetahat ibas Dibata.

Komentar:

Zaman internet, dualisme sudah gugur. Meminjam Pak Eka, paradigmanya "both... and... (bukan either... or...) Golden way (Jalan Kencana) adalah dialektika. Minda, bagi dong ceritamu dari Eropa sana! Masak sih kamu suruh aku mengorek-porek Calvin. Dasar dosen, hehee.. (Rainy MP Hutabarat).

Good analysis Mam. Jadi klo GBKP gagal dlm membina spiritualitas jemaatnya, dimanakah letak kesalahan dalam pembinaan tersebut? Apakah pada system yg kita punya, metode yg kita pakai, pengajaran yg belum membumi atau pada orang yang membinanya? Moga-moga saya salah tidak pada semua bagian dari proses pembinaan itu. Kalaupun begitu, ya harus segara ... See moredi benahi, di rekonstruksi, di restrukturisasi agar tidak mengakar terlalu dalam, kasian jemaat kan Mam? Sebab mereka yg akan selalu menjadi korban dari semua ketidak beneran ini sehingga mereka tidak merasakan hadirnya syalom dan kerajaan Allah ditengah tengah mereka.
06 February at 22:24 · (Erdian Sembiring).

secara sederhana Kerajaan Allah mencakup seluruh dunia ciptaannya, oleh karena itu kerajaan dunia harus dikritisi sebagaimana mestinya yang dikehendaki Allah sang Kreator dan yang empunya jagad raya. Jadi dengan demikian tanggungjawab manusia adalah tetap menjaga dan memelihara ciptaan itu sendiri dengan konstruktif pemikiran dan aksi nyata.Tuhan Berkati Miss Minda dan Kita semua.. Amin..
07 February at 15:38 · (Edward Manalu)

Tidak ada komentar: